S-1 maksimal lima tahun. Sanggup? Assalamualaikum wr.wb. Halo sahabat blog tercinta. Kabarnya baik bukan.. Sahabat berbagi ilmu pasti ada yang mahasiswa bukan? Atau masih mau menjadi mahasiswa? Maklum sekarang kan musim Ospek di beberapa kampus. Nah, kita mau beri informasi kepada mahasiswa lama maupun mahasiswa baru tentang pendidikan strata 1 nih. Sebagian besar sahabat berbagi ilmu yang baru lulus SMA/MA/SMK pasti memiliki keinginan melanjutkan studi di PTN/PTS favorit masing-masing. Karena besarnnya keinginan untk melanjutkan studi, berbagai carapun dilakukan. Mulai dari jalur akademik hingga jalur mandiri. Semua dilakukan demi gelar Strata 1. Pola pikir seperti ini memang sangat relevan pada jaman sekarang mengingat berbagai pekerjaan mengharuskan karyawan/i perusahaan minimal sarjana. Kuliah strata 1 biasanya menempuh sebanyak 144 sks. Hal ini bisa ditempuh selama 7 semester (3,5 tahun) atau maksimal 14 semester (7 tahun). Pada semester awal kuliah masih repot-repotnya berkenalan satu sama lain baik itu satu kelas maupun beda kelas, bahkan beda jurusan. Mata kuliah yang ditempuh relatif tidak memberatkan karena semester awal merupakan masa transisi dari SMA/MA/SMK ke PTN/PTS. Hebatnya lagi, mahasiswa kebanyakan mengerjakan tugas dengan metode SKS (Sistem Kebut Semalam). Hal seperti ini bisa menjadi kebiasaan bila dibiarkan berlarut-larut sampai mengerjakan skripsi. Mahasiswa secara tidak sadar akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan skripsi di semester akhir karena kebiasaan lama dengan metode SKS sehingga mahasiswa mudah lelah, menunda mengerjakan dan berakibat molornya lulus strata 1. Masa pendidikan strata 1 awalnya maksimal 7 tahun menjadi 5 tahun. Sejak tahun ini, pemerintah melalui kemendikbud dengan Permendikbud 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Dalam peraturan itu ditentukan beban minimal belajar mahasiswa strata 1 adalah 144 sks. Untuk menyelesaikan jumlah beban sks tersebut, mahasiswa diberi batas waktu maksimal 4-5 tahun atau 8-10 semester. ”Benar, sudah tidak seperti dulu lagi. Ada aturan baru,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso. Pada aturan sebelumnya, mahasiswa S-1 atau sederajat diberi kesempatan kuliah hingga tujuh tahun (14 semester). Jika sampai tujuh tahun tidak lulus-lulus, mahasiswa terancam di-drop out (DO) atau dikeluarkan. Nah, dengan aturan yang baru itu, ancaman DO gara-gara tidak lekas lulus bakal semakin mepet. Normalnya, kuliah S-1 atau D-4 ditempuh empat tahun (delapan semester). Dengan demikian, batas toleransi kemoloran kuliah hanya diberi waktu satu tahun (dua semester). Jika lewat dari lima tahun, mahasiswa terancam di-DO. Mantan rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan, alasan pemangkasan lama belajar untuk jenjang S-1 tersebut terkait dengan kurikulum. Djoko mengatakan, kurikulum pendidikan tinggi dievaluasi secara berkala setiap empat tahun. ”Kalau kuliahnya tetap sampai tujuh tahun, bisa tertinggal kurikulumnya,” ujar dia. Nah, sekarang udah pada tahu kan informasi tentang strata 1. Jadi kalau masih ada mahasiswa yang mengulur-ulur waktu, segera dipercepat selesainya. toh, lebih cepat lulus lebih cepat menghilangkan beban juga kan... Untuk mahasiswa baru, segeralah menysun rencana kuliah dengan baik biar tidak keteteran di akhir-akhir semester nanti. Yang jelas, tetaplah semangat belajar meski dalam situasi dan kondisi seperti apapun :) Sampai jumpa pada kesempatan yang lain ya sahabat berbagi ilmu...Wassalamualaikum wr.wb. Sumber: Jawa Pos dan JPNN S-1 maksimal lima tahun. Sanggup? Assalamualaikum wr.wb. Halo sahabat blog tercinta. Kabarnya baik bukan.. Sahabat berbagi ilmu pasti ada yang mahasiswa b... Read more » 22:42